Orang Bijaksana Mampu Menyebarkan Kebajikan di Mana-mana
Dahulu kala, Para petani di Gunung Li menyerang perbatasan suatu lahan pertanian milik orang lain. Shun, salah satu dari nenek moyang budaya Tiongkok, pergi ke kaki Gunung Li untuk bertani. Setelah satu tahun, insiden seperti itu tidak terjadi lagi. Di waktu lain, para nelayan di tepi Sungai Kuning saling bersaing untuk pembagian wilayah sungai. Shun pergi ke sana untuk menjadi nelayan. Setahun kemudian, para nelayan belajar menghormati orang yang lebih tua. Di Daerah Yi bagian Timur, pembuat keramik sering menghasilkan produk-produk berkualitas rendah. Shun pergi ke sana untuk menjadi pembuat keramik. Setahun kemudian, keramik yang dihasilkan di daerah itu memiliki kualitas yang baik. Konfusius memuji, "Pertanian, perikanan, dan pembuat keramik diatur oleh Shun. Shun pergi ke tempat-tempat itu untuk mengajar orang-orang pertanian, menangkap ikan, dan memproduksi keramik. Shun menyentuh hati rakyat dengan kejujuran, kepercayaan, baik hati, dan perilaku berbudi. Orang-orang bersedia belajar dari dia. Ini adalah bagaimana seorang bijak mencerahkan orang. Seorang bijak mengajarkan kebajikan melalui tindakan-tindakannya. "
http://erabaru.net/kehidupan/41-cermin-kehidupan/5780-kebajikan-dimulai-dari-diri-sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar