Senin, 08 November 2010

Resensi Film

MEGAMIND

Megamind(Wil Ferrel) seorang penjahat yang jenius, Dia sudah berusaha selama bertahun-tahun untuk menguasai kota Metro yang dijaga oleh pahlawan super Metro Man(Brad Pitt). Pada suatu hari Megamind berhasil membunuh Metro Man dan berhasil meguasai kota Metro. Sudah lama Ia mengusai kota Metro tanpa ada lawan, Dia merasa hampa. Diapun menciptakan pahlawan super baru yang bernama Titans, tetapi Titans malah merasa lebih nyaman menjadi jahat dan ingin menguasai dunia juga mengalahkan Megamind. Apakah Megamind akan dikalahkan oleh Titans?
Dan apakah Megamind yang akan menjadi pahlawan?
Film ini menggunakan teknologi animasi 3D

WIkipedia

Menurut Saya wikipedia sumber yang terpercaya, karena hampir setiap hal yang kita ingin ketahui pasti ada di sana walaupun tidak semuanya. Memang wikipedia kurang menjelaskannya secara rinci atau detil, tetapi itu sudah cukup bagi saya.

Sejarah perkembangan TV digital

televisi :

1876 – George Carey menciptakan selenium camera, yang memiliki gambaran supaya seseorang dapat melihat listrik.

1881, Ide dari penggunaan scanning untuk mengirim gambar dimasukkan untuk sebenarnya penggunaan praktis pantelegraph.

1884, Seorang mahasiswa di German bernama Paul Gottlieb Nipkow mematenkan pertama kali elektromekanik sistem pada televisi yang bekerja dengan pemindaian disk, pemintalan sebuah disk dengan sejumlah lubang sulur yang menuju pusat. Pada lubang yang sama di interval dalam rotasi disk akan memungkinkan cahaya untuk melewati setiap lubang dan menuju selenium sensor yang menghasilkan listrik pulses. Disebut dengan teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.

1897, Karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika terkena sinar. Inilah awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.

1900, Sejarah penggunaan nama televisi malah baru pertama kali ditemukanpada tahun ini. Adalah Constatin Perskyl yang menyebutkan tele(jauh) dan tampak (vision). yang jika digabung menjadi television.

1907, Dua orang bernamaBoris Rosing dan Campbell Swinton melakukan percobaan terpisah yang menggunakan sinar katoda untuk dapat mengirim gambar.

1925, John Logie Baird asal skotlandia menunjukkan transmisi dari gambar bayangan hitam bergerak di London. Dia juga yang menemukan sistem video recording untuk pertama kalinya.

1927 – Sejarah dalam pengembangan televisi modern pertama ditemukan oleh Philo T Farnsworth. Seorang ilmuwah asal Utah, Amerika Serikat. Mengapa demikian? hal ini disebabkan gagasannya tentang image dissector yang menjadi dasar televisi.

1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan perkembangan tabung katoda dan kemudian menamakannya dengan kinescope. Temuannya sebenarnya hanya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.

1940 – Ini adalah awal perkembangan televisi warna pertama. Seseorang bernama Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.

1956, Robert Adler dan Eugene Polleymenemukan remote televisi. Yang tujuan sebenarnya adalah untuk menghindari iklan. Wah untung ada mereka ya :D

1975 – Larry Weber seorang ilmuwan dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna. namun sejarah orang ini tidak berakhir disini saja..

1979, Perusahaan kodak menciptakan OLED (organic light emitting diode), Pada tahun yang sama Walter Spear dan Peter Le Comber membuat LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.

1981, NHK sebuah stasiun televisi di negara Jepang mendemonstrasikan sebuah sejarah baru yaitu teknologi HDTV.

1995 – Masih ingat dengan Larry Weber, Pada tahun ini dia berhasil mengelesaikan proyek layar plasmanya. Ia menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.

2000 tahun ke atas, Pengembanga produk LCD, Plasma bahkan CRT. Dan menyusul perkembangan sejarah dari televisi digital.

Wow banyak sekali kan usaha orang yang terlibat dalam sejarah televisi, sampai kita bisa menontonnya dirumah. Walau begitu Bintang masih percaya bahwa perkembangan tekhnologi ini akan masih tetap berkembang.

http://blogbintang.com/sejarah-perkembangan-televisi

Senin, 11 Oktober 2010

Kultur Digital

Sekarang disebut iPod Classic yang membedakannya dengan yang mempunyai fitur layar sentuh dan Wi-fi yang disebut iPod Touch. Ini salah satu lambang dari suatu perubahan kebudayaan dari era analog menuju era digital. Walaupun penggunaan iPod mengingatkan kita pada alat pemutar musik analog tetapi dua tenologi ini mempunyai perbedaan yang sangat signifikan.
Pembuatan teknologi seperti iPod ini dikarenakan teknologi analog yang masih menggunakan kaset yang ukurannya lebih besar dan daya penyimpanannya yang masih terbatas. Yang juga bisa disesuaikan dengan suasana hati ataupun jenis perjalanan.
Pada kultur digital kapsitas penyimpanan sering dibandingkan dengan memori laptop. Dan ini menyebabkan iPod mengeluarkan varian barunya yaitu iPod Video yang menjadi perangkat multimedia multi fungsi. Yang akhirnya Apple menyediakan konten perpustakaan digitalnya sendiri. Tetapi banyak juga sisi negatifnya yaitu kriminalitas dunia digital, dieksploitasikannya data pribadi yang dilakukan orang - orang, yang menjadikan dilanggarnya privasi banyak orang. Semata - mata karena banyaknya permintaan terhadap kebuthan digital.

selnjutnya pada:http://cahyogo-addie.blogspot.com/2010/10/partisipatif-budaya-mobilitas.html

Sabtu, 05 Juni 2010

FANATISME

FANATISME

Fanatisme adalah suatu sikap percaya atau bisa dibilang terobsesi jika fanatisme itu sudah terlau berlebihan. Fanatisme terlalu berlebihan itu tidak baik karena jika kita percaya terhadap sesuatu secara berlebihan itu akan menimbulkan sikap kurang menghargai terhadap hal lainnya yang berbeda dengan kepercayaan yang kita yakini. Ini banyak terjadi dan akan menimbulkan kesalahpahaman antar sesama yang bisa menimbulkan permusuhan & anarkisme yang berlebihan. Terkadang kita tidak menyadari bahwa kita sering saling menyakiti anytar seama manusia, dengan kita menyakiti manusia kita berarti sudah menyakiti Tuhan yang telah menciptsksn alam semesta beserta isinya. Hal - hal seperti ini saya rasa ini juga bisa mengakibatkan KIAMAT, tapi dalam hal ini kiamat dalam segi moral dimana menurut saya pada saat itu sesama manusia sudah tidak bisa menghargai & menghormati satu sama lain sama saja disaat itu kita sudah seperti binatang saja yang tega memakan / membunuh anaknya atau keluarganya sendiri hanya demi nafsu duniawi yang tidak terkendali. Maaf bila tulisan saya ini menyinggung salah satu golongan maupun Agama, tetapi saya tidak bermaksud begitu. Saya hanya mengemukakan pendapat tentang kenyataan yang sering terjadi sekarang - sekarang ini, sekali lagi mohon maaf jika saya mengemukakannya dengan cara yang terlalu ekstrim.

PERBEDAAN

PERBEDAAN

Banyak orang - orang menilai jika penampilan atau cara pandang seseorang yang berbeda itu dianggap salah. Saya rasa itu adalah pendapat yang sangat egois, contoh saja jika seseorang mempunyai tattoo & body piercing (tindik) selalu dianggap mempunyai moral yang buruk. Kita harus lebih mengenalorang tersebut karena menilai sesuatu hanya dari luar / tampilan luarnya saja bukan dengan mengetahui watak dari orang tersebut berarti kita sudah menghakimi mereka dan memberi citra buruk orang tersebut terhadap masyarakat luas. Sebenarnya cara pandang ini sangat - sangat salah, kita harus memandang sesuatu dari sisi postifnya karena jika kita memandang suatu hal dari sisi negatifnya kita akan selalu meremehkan hal tersebut dan berpikir hal itu salah. Saya rasa orang - orang harus lebih membuka pikiran terhadap sesuatu yang berbeda karena jika kita selalu berpikiran negatif terhadap hal tesebut kita selamanya tidak akan bisa menjadi orang yang maju dan berpikiran ke depan. Kita hidup di Negara demokrasi jadi kita harus bisa menerima pendapat & hal yang berbeda atau lebih revolusioner dalam berpikir .

Minggu, 16 Mei 2010

Kepercayaan Diri

Pengertian Kepercayaan Diri

Dalam bahasa gaul harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri. Semua orang sebenarnya punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada juga orang yang merasa belum pede dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya. Ada juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika menghadapi situasi atau keadaan tertentu. Berdasarkan praktek hidup, kita bisa mengatakan bahwa yang terakhir itu normal dalam arti dialami oleh semua manusia.




Sebenarnya apa sih yang kita maksudkan dengan istilah pede/kepercayaan diri itu?

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.

Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.

Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan pede/kepercayaan diri yaitu ada empat macam, yaitu :
Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)

Berdasarkan itu semua, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa kepercayaan diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :

a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
f. Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis
j. Terlalu sensitif (perasa)

Sebaliknya, orang yang kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.

http://ilmupsikologi.wordpress.com/2009/12/25/pengertian-kepercayaan-diri/

Ketidakpastian

Pengertian KETIDAKPASTIAN (Uncertainty)Dalam Asuransi

Ketidakpastian adalah konsep risiko yang sangat inti. Kita dapat mengatakan bahwa konsep ketidakpastian mengimplikasikan keraguan mengenai masa yang akan datang yang didasari pada kekurangan dan ketidaksempurnaan pengetahuan. Jika kita mengetahui apa yang akan terjadi, maka risiko tidak akan pernah menjadi risiko. Kita akan mengatahui jika kendaraan kita akan mengalami kecelakaan, rumah kita akan terbakar, atau kita akan mengalami gangguan kesehatan yang membutuhkan biaya besar, atau pencuri akan masuk ke rumah kita. Namun sayangnya kita tidak mengetahui hal-hal yang demikian dan oleh karenanya kita senantiasa berada dalam ketidakpastian atau lingkungan yang berisiko.

Pada intinya, terdapat 4 komponen risiko yang kesemuanya berada dalam ketidakpastian (uncertainty, Yaitu:

• Komponen sumber daya atau resources. Baik Sumber daya alam, manusia, keuangan, dan lain sebagainya.

• Komponen peristiwa atau perils yang mengancam. Misalnya Kebakaran, Tabrakan, Banjir, Gempa bumi dan peril-peril lainnya.

• Komponen akibat atau consequences dari hal-hal tersebut.

• Komponen hazards atau faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan terjadi/tidaknya peristiwa yang mempengaruhi tinggi/rendahnya akibat (ada physical hazards dan moral hazards)

Setelah melihat keempat komponen risiko yang penuh ketidakpastian tersebut, secara rasional harus dilakukan apa yang dinamakan dengan manajemen risiko, untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi dan berdampak fatal.

Pada pembahasan berikutnya, kita akan membahas hubungan antara Tingkat Keparahan Resiko (Severity), dan Frekuensi terjadinya resiko.

http://duniaasuransi.blogspot.com/2008/07/arti-konsep-resiko-dan-ketidak-pastian.html

Kesepian

Pengertian Kesepian.

Kata dasar “kesepian” adalah “sepi”, setuju? Good.!!

Menurut saya, pengertian sepi adalah suatu keadaan/ situasi yang terasa begitu hampa/kosong bagi indera penglihatan atau pendengaran dan tidak memberikan kepuasan apapun.

Kata Sepi merupakan kata sifat, biasanya digunakan untuk keterangan waktu dan tempat.. misalnya rumah sepi (rumah yang sepi), pagi sepi, tengah malam sepi, sekolah sepi, kota sepi, dsb..

Saya belum pernah tuh menemukan “sepi” yang dipakai untuk kata benda ataupun kata kerja.. (Sendal sepi?? Sapu sepi?? Laptop sepi?? Memasak sepi?? ketawa sepi?? Ga laaah…!!)

Naaaah…. Sedangkan “kesepian”, merupakan kata benda. Kalo Englishnya siih sepi=lone, kesepian=loneliness.. (klo ga percaya lihat aja di kamus). Bila “kesepian” adalah kata benda, maka artinya “kesepian” dapat berperan sebagai objek ataupun subjek, dengan kata lain “kesepian” dapat diderita oleh subjeknya, ataupun menderitakan objeknya. Siapakah subjek/ objek sang kesepian? Sudah tentu, semua psiko/jiwa makhluk yang ngaku-ngaku sebagai makhluk sosial.

Jadi kesimpulannya… definisi kesepian adalah suatu keadaan jiwa yang merasa hampa/kosong, dan tidak mendapatkan kepuasan dalam hubungan sosialnya.

http://fuadbahsin.wordpress.com/2009/06/20/konsep-kesepian/

Rasa Keadilan

KEADILAN: Keseimbangan.

Adil disini berarti keadaan yang seimbang. Apabila kita melihat suatu sistem atau himpunan yang memiliki beragam bagian yang dibuat untuk tujuan tertentu, maka mesti ada sejumlah syarat, entah ukuran yang tepat pada setiap bagian dan pola kaitan antarbagian tersebut. Dengan terhimpunnya semua syarat itu, himpunan ini bisa bertahan, memberikan pengaruh yang diharapkan darinya, dan memenuhi tugas yang telah diletakkan untuknya.

Misalnya, setiap masyarakat yang ingin bertahan dan mapan harus berada dalam keadaan seimbang, taitu segala sesuatu yang ada di dalamnya harus muncul dalam proporsi yang semestinya, bukan dalam proporsi yang setara. Setiap masyarakat yang seimbang membutuhkan bermacam-macam aktifitas. Di antaranya adalah aktifitas ekonomi, politik, pendidikan, hukum, dan kebudayaan. Semua aktifitas itu harus didistribusikan di antara anggota masyarakat dan setiap anggota harus dimanfaatkan untuk suatu aktifitas secara proporsional.

Keseimbangan sosial mengharuskan kita untuk memerhatikan neraca kebutuhan. Lalu, kita mengkhususkan untuknya anggaran yang sesuai dan mengeluarkan sumber daya yang proporsional. Manakal sudah sampai disini, kita menghadapi persoalan “kemaslahatan”, yakni kemaslahatan masyarakat yang dengannya kelangsungan hidup “keseluruhan” dapat terpelihara. Hal ini lalu mendorong kita untuk memerhatikan tujuan-tujuan umum yang mesti dicapai. Dengan perspektif ini, “bagian” hanya menjadi perantara dan tidak memiliki perhitungan khusus.

Demikian pula halnya dengan keseimbangan fisik. Mobil, misalnya, dibuat untuk tujuan tertentu dan untkmkebutuhan-kebutuhan tertentu pula. Karenanya, apabila mobil itu hendak dibuat sebagau produk yang seimbang, mobil itu harus dirancang dari berbagai benda mengikuti ukuran yang proporsional dengan kepentingan dan kebutuhannya. Begitu pula halnya dengan keseimbangan kimiawi. Setiap senyawa kimiawi memiiki stuktur, pola, dan proporsional tertentu pada setiap unsur pembentuknya. Apabila hendak meniciptakan senyawa itu, kita mesti menjaga struktur dan proporsi di atas sehingga tercipta suatu keseimbangan dan simetris. Kalau tidak, alam tidak dapat tegak dengan baik, tidak pula ada sistem, perhitungan, dan perjalanan tertentu di dalamnya.


http://rusya.wordpress.com/2010/03/11/definisi-keadilan/

Senin, 10 Mei 2010

Pengorbanan

PENGORBANAN SEORANG IBU PDF Print E-mail

Pada akhir tahun 1863, di Wales Selatan, seorang ibu berjalan kaki sambil menggendong bayinya menuju ke suatu tempat. Tiba-tiba datang badai salju menyerang sang ibu dan bayinya. Karena hebatnya badai tersebut, tidak seorang pun yang berani keluar untuk menolong mereka.Beberapa jam kemudian badai reda. Beberapa orang berusaha mencari sang ibu dan bayinya. Setelah beberapa saat mencari, mereka menemukan sang ibu telah menjadi mayat, tertutup salju tebal. Mereka sangat heran karena ternyata sang ibu telah melepaskan mantel bajunya.Setelah mereka mengangkat mayatnya, mereka menemukan sang bayi yang masih hidup dengan dibalut mantel hangat di bawah badan ibu tersebut. Sang ibu tidak lagi mempedulikan keselamatannya. Ia hanya menginginkan agar bayinya dapat selamat, walaupun ia harus mengorbankan nyawanya. Bayi tersebut kemudian bertumbuh dewasa dan menjadi seorang negarawan besar, yakni perdana menteri Inggris yang memerintah pada 1916 – 1922. Ia adalah David Lloyd George (1863 – 1945).

http://www.theworldcare.com/renungan-harian/7-inspirasional/268-pengorbanan-seorang-ibu

Kebajikan

Orang Bijaksana Mampu Menyebarkan Kebajikan di Mana-mana

Dahulu kala, Para petani di Gunung Li menyerang perbatasan suatu lahan pertanian milik orang lain. Shun, salah satu dari nenek moyang budaya Tiongkok, pergi ke kaki Gunung Li untuk bertani. Setelah satu tahun, insiden seperti itu tidak terjadi lagi. Di waktu lain, para nelayan di tepi Sungai Kuning saling bersaing untuk pembagian wilayah sungai. Shun pergi ke sana untuk menjadi nelayan. Setahun kemudian, para nelayan belajar menghormati orang yang lebih tua. Di Daerah Yi bagian Timur, pembuat keramik sering menghasilkan produk-produk berkualitas rendah. Shun pergi ke sana untuk menjadi pembuat keramik. Setahun kemudian, keramik yang dihasilkan di daerah itu memiliki kualitas yang baik. Konfusius memuji, "Pertanian, perikanan, dan pembuat keramik diatur oleh Shun. Shun pergi ke tempat-tempat itu untuk mengajar orang-orang pertanian, menangkap ikan, dan memproduksi keramik. Shun menyentuh hati rakyat dengan kejujuran, kepercayaan, baik hati, dan perilaku berbudi. Orang-orang bersedia belajar dari dia. Ini adalah bagaimana seorang bijak mencerahkan orang. Seorang bijak mengajarkan kebajikan melalui tindakan-tindakannya. "

http://erabaru.net/kehidupan/41-cermin-kehidupan/5780-kebajikan-dimulai-dari-diri-sendiri

Eksistensi

Eksistensi Manusia dan Alam Semesta

Sepanjang abad ke-20 diakumulasi banyak hasil pengamatan astronomi yang mengkonfirmasi bahwa alam semesta ini sangat kaya dan memang sangat besar, dan masih terus mengembang. Galaksi-galaksi pengisi alam semesta bergerak menjauh satu dari yang lain mengikuti mengembangnya alam semesta, dengan kecepatan yang semakin besar dengan bertambahnya jarak antar mereka. Lalu apa hubungan antara ukuran dan umur alam semesta yang belasan miliard tahun ini dengan eksistensi manusia?

Tubuh manusia tersusun atas unsur-unsur kimia seperti hidrogen, karbon, oksigen, nitrogen, besi, dan banyak lagi, dalam keterkaitan yang amat kompleks. Dalam proses nukleosintesa global dan generiknya, alam semesta tidak memproduksi unsur-unsur kimia ini, kecuali beberapa inti atom yang paling ringan seperti hidrogen dan helium. Unsur-unsur kimia yang lebih berat, yang banyak kita perlukan, merupakan produk reaksi termonuklir di dalam bintang-bintang yang prosesnya memakan waktu sekitar 10 milyard tahun, kala hidup yang khas untuk bintang.

Inti Karbon

Sebagian besar bintang yang ada di dalam alam semesta ini menemui ajalnya dengan meledak, dikenal sebagai supernova, pertanda hidupnya sebagai bintang yang berpendar telah berakhir. Ketika supernova terjadi, hasil proses termonuklir di dalam perut bintang terlontar keluar sehingga memperkaya kandungan kimia materi pengisi ruang antar bintang. Menjadi terbayang oleh kita bahwa ada sebagian kecil materi antar bintang seperti ini yang ikut menyumbang isi Tata Surya kita. Debu kosmik dan sejumlah besar meteor yang telah pernah jatuh atau melintas dekat Bumi, telah memperkaya kandungan kimia di Bumi dan atmosfernya, yang seterusnya memungkinkan kelahiran makhluk hidup di Bumi.

Singkatnya, kita, manusia, berhubungan dekat dengan bintang, karena setiap inti karbon yang menyusun tubuh kita, pernah, di suatu masa yang jauh lampau, berada dalam perut sebuah bintang. Kita dan bintang yang nun jauh di sana, hanya terpisah oleh waktu, dan oleh berbagai proses astrofisika dan geofisika yang berjalan mengikuti panah waktu.

Ukuran alam semesta yang amat besar ini memang terasa terlalu besar untuk kehidupan kita di Bumi. Bisa jadi hidup manusia akan tetap nyaman seperti sekarang, walaupun dengan pemandangan langit jauh kurang indah, seandainya ukurannya hanya sebesar galaksi Bima Sakti (Milky Way), yang berdiameter sekitar 100 ribu tahun cahaya. Namun, waktu yang dibutuhkan alam semesta untuk mengembang hingga seukuran Milky Way hanyalah sekitar beberapa bulan. Dalam umur alam semesta yang hanya beberapa bulan ini sama sekali belum sempat terjadi pembentukan bintang, apalagi untuk memulai reaksi termonuklir di dalam bintang.

Asal Muasal

Bintang memerlukan 10 miliard tahun untuk menjalankan proses ini, artinya alam semesta minimal berumur 10 miliard tahun, dan selama itu alam semesta terus mengembang dan suhunya menurun. Walhasil, tak heran alam semesta nampak besar, tua, dan dingin. Alam semesta memerlukan belasan milyard tahun semenjak saat lahirnya untuk mempersiapkan dirinya menerima kehidupan, kita semua ini, di dalamnya. Di titik ini kita berhenti sebentar untuk membayangkan sekaligus refleksi: betapa istimewanya kehidupan; begitu luar biasa persiapan alam semesta sebelum dapat membentuk kehidupan dan menyediakan akomodasi yang layak bagi kehidupan.

Temuan ini membongkar lagi ide tentang alam semesta yang tak memiliki arti. Lebih dari itu, temuan ini justru menghidupkan lagi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang sejak dulu ditanyakan manusia: asal-muasal alam semesta dan hubungannya dengan manusia. Alam semesta yang keadaan awalnya, sampai batas tertentu, dapat ditelusuri, dan segala macam proses di dalamnya menunjukkan keteraturan yang terpelihara, mengindikasikan adanya kaidah yang fundamental yang dipatuhi oleh alam semesta. Adanya kaidah ini mengundang ide akan kehadiran sesuatu yang kedudukannya normatif dan menggiring ide kepada sesuatu yang transendental.

Pertanyaan tentang Tuhan, dalam hubungannya dengan penciptaaan alam semesta, pertanyaan tentang maksud adanya alam semesta, dan hubungannya dengan kehidupan manusia, bangkit kembali, dan diajukan dengan membuka koridor pemikiran yang baru. Temuan-temuan saintifik tidak meniadakan pertanyaan tentang Tuhan dan iman religius, tetapi justru menyediakan gagasan-gagasan penajaman dalam substansi mendasar secara investigatif dan universal.

Para astrofisikawan memperhatikan segala sesuatu yang indah yang nampak dalam alam semesta ini, dan mencari pertanda-pertanda di antaranya yang dapat menghantarkan ke pemahaman akan kaidah yang fundamental, hakiki, yang melatarbelakangi itu semua. Sementara pekerjaan harian di muka Bumi memanfaatkan kaidah fisika untuk keperluan dan kemudahan kehidupan manusia di Bumi, astronomi justru ingin menelusuri kaidah itu sampai ke akarnya. Proses pencarian dan pengenalan yang kompleks, yang acapkali membentur manusia pada eksistensinya sendiri, dan memaksa

kita untuk menerima batasan realita yang dapat kita akses dan deskripsikan.

Walaupun demikian, sungguh mengesankan dan mengagumkan bahwa alam semesta yang besar ini, hingga batas tertentu, dapat dideskripsikan, bahkan dapat diformulasikan dengan logis dan lugas. Tak kalah mengesankannya adalah bahwa manusia memiliki kesadaran serta kemampuan untuk merasa dan menalar. Kenyataan ini menjadi konsiderasi penting dalam pemikiran modern, yakni bahwasanya alam semesta ini, termasuk kita, ada dengan tujuan untuk dimengerti. Sains menawarkan jalan menuju ke pemahaman ini, mendorong terungkapnya dimensi-dimensi yang masih tersembunyi, untuk menalar realita sebatas domain kerjanya. Selebihnya, terserah pada kita, bagaimana kita manfaatkan sains sebagai basis dan kita aktifkan fungsi transendental kita untuk menggapai Yang Maha Mulia yang ilmuNya tak tertampung bahkan dalam alam semesta yang maha luas ini.


http://netsains.com/2007/12/eksistensi-manusia-dan-alam-semesta/

Kontemplasi

Kontemplasi itu mirip dengan meditasi tapi tidak sepenuhnya mengosongkan pikiran. Kontemplasi lebih pada merasakan kehadiran Tuhan, memikirkan dan merenungkan konsep kehidupan. Mengevaluasi diri. Menghayati jalannya hidup kita.

Kontemplasi, resolusi, dan aksi, tiga istilah yang akrab di telinga, terlebih menjelang akhir tahun dan di awal tahun berikutnya. Banyak orang memproklamasikan dirinya akan berkontemplasi, melakukan resolusi, dan berbuat yang lebih baik untuk masa berikutnya. Lalu, apakah kontemplasi adalah sebagai perwujudan dari menyesalkan hari kemarin, dan resolusi dilakukan karena mencemaskan hari esok…? Ups… tunggu dulu!!

Kontemplasi (contemplation) lebih merupakan perenungan tentang kebaikan, keberhasilan, kegagalan, bahkan kesalahan yang pernah kita lakukan, seberapa besar keberhasilan, seberapa besar kesalahan, dan seberapa parah kegagalan. Dari situ akan terlihat potret seperti apa diri kita beberapa waktu ke belakang.

Orang tentu tidak bisa berhenti sampai pada tahap kontemplasi semata. Apabila seseorang hanya berhenti pada tahap ini—yang mempunyai keberhasilan dan kebaikan lebih banyak dibanding kegagalan dan kesalahannya—akan menjadi orang yang terlalu berpuas diri. Sedangkan bagi mereka yang justru sebaliknya, tentu pikirannya hanya akan dijejali dengan penyesalan, penyesalan, dan penyesalan.

Inilah pentingnya resolusi. Sebuah ketetapan hati untuk pemecahan masalah, ketetapan hati untuk menjadikan kegagalan sebagai pengalaman berharga, pemicu meraih keberhasilan di kemudian hari, dan menjadi dasar untuk bertindak/beraksi. Akhirnya, aksi yang dilakukan adalah yang terbaik dari sekian alternative tindakan yang ada, dan memungkinkan kita memastikan bahwa kita bukanlah man who suffer from a lack of resolution (orang yang menderita karena tidak tegas).

Wadhuh… mengapa saya menjadi orang yang berteori, ya? Sebenarnya, uraian di atas baru muncul di kepala saya beberapa saat lalu. Waktu saya membuka email hari ini, saya dapati pesan Edy Zaqeus yang mengarahkan saya mengunjungi situs AndaLuarBiasa. Saat layar perlahan muncul, yang menarik di mata saya adalah poster Motivasi Dunia.



http://azrl.wordpress.com/2009/11/18/kontemplasi/
http://www.andaluarbiasa.com/kontemplasi-resolusi-dan-aksi

Persaudaraan

Persaudaraan merupakan sebuah nilai universal yang senantiasa dicita-citakan oleh segenap umat manusia. Persaudaraan yang terjalin dengan tulus ikhlas akan menumbuhkan rasa saling menyayangi dan saling memiliki. Dari situlah kemudian muncul kepedulian dan kerjasama yang kemudian melahirkan persatuan kokoh nan kuat.

Maka tidaklah salah apabila setiap agama mengajarkan mengenai pentingnya arti persaudaraan diantara sesama manusia. Keharmonisan dunia hanya akan tercapai apabila satu sama lain diantara masyarakat warga dunia, tanpa memandang agama, suku, ras, bangsa dan negara dapat senantiasa bergandengan erat dalam sebuah persaudaraan sejati.

http://sangnanang.dagdigdug.com/2008/06/09/persaudaraan/

Kekeluargaan

Kalau di dalam anggota keluarga sendiri memang hal ini mudah didapatkan dan dirasakan. Tetapi ketika sudah berada di luar lingkup keluarga sendiri rasanya akan sedikit sulit untuk mendapatkannya. Sebenarnya untuk mendefinisikan kekeluargaan dengan kata-kata itu terasa sangat sulit. Coba kita pikirkan? Kalau seseorang bertanya apakah kekeluargaan itu? Sangat sulit untuk dijawab. Kita merasakannya dan tidak bisa mengungkapkannya. Kita bisa merasakan apakah kekeluargaan itu sudah ada atau belum, tapi kita tidak bisa menjelaskan bagaimana bentuk kekeluargaan yang diinginkan oleh kita sendiri.

Ada saatnya kekeluargaan sangat dibutuhkan untuk bekerjasama. Dalam berorganisasi pun sangatlah dibutuhkan. Kenapa dibutuhkan? Karena kalau dirasa kerjasama yang erat bisa berlangsung dengan sukses jika para anggotanya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh satu sama lain. Dan terlebih lagi jika anggotanya saling peduli satu sama lain, maka sangat diyakini bahwa suatu pekerjaan akan mencapai kesuksesan.

Tapi ketika kekeluargaan itu hanyalah omongan belaka tanpa bukti nyata. Memang ketika kita diminta untuk membuktikan kekeluargaan yang dimiliki, itu adalah hal yang sulit. Coba saja ketika kita diminta membuktikan rasa kekeluargaan dengan kakak atau adik kita. Bagaimana cara membuktikannya? Apakah dengan memberikan akta kelahiran atau kartu keluarga? Rasanya bukan. Apakah dengan sekedar berpelukan atau bagaimana? Sepertinya bukan dengan cara itu semua. Lalu bagaimana? Saya rasa hanya dengan melihat tingkah laku saja semua bisa dibuktikan bahwa kekeluargaan itu telah ada.

Persahabatan bisa memunculkan rasa kekeluargaan. Tapi ketika persahabatan itu baru mulai terjalin dan pada saat itu juga kita menyebutkan bahwa persahabatan itu telah membentuk sebuah rasa kekeluargaan, rasanya semua itu hanya kebohongan belaka. Ketika persahabatan baru dibina, kekeluargaan itu belum tentu sudah terbentuk. Sahabat, belum tentu keluarga. Jika persahabatan sudah lama terjalin, kemungkinan adanya kekeluargaan itu sangat besar.

Kalau kekeluargaan benar-benar sudah ada, maka hargailah dan jagalah hubungan itu sebaik-baiknya. Jangan pernah biarkan anggota keluarga kita tersakiti atau disakiti oleh orang lain. Saling menjaga agar masing-masing individu bisa berbahagia.

http://ayaelectro.wordpress.com/2008/09/06/kekeluargaan/

Cinta antara Pria dan Wanita

Memang cinta adalah perasaan yang bersifat universal sehingga akan selalu hadir sampai kapanpun manusia itu ada. Sejak lahir, manusia sudah dikenalkan oleh rasa cinta, tetapi saat beranjak dewasa, rasa cinta akan berbeda penerapannya. Lingkungan dan keluarga memang berperan dalam menuangkan arti dari cinta dalam tiap insan. Hal ini yang membuat pengertian cinta antara dua insan bisa berubah dan berbeda.

Perempuan lebih membutuhkan perhatian dan lelaki lebih membutuhkan kepercayaan. Hal ini benar, karena perempuan sangat membutuhkan perhatian dari pasangannya sehingga merasa istimewa dan dicintai. Tetapi lelaki merasa dicintai, apabila pasangannya mempercayainya sepenuhnya.

Jika lelaki membutuhkan penerimaan, maka perempuan lebih membutuhkan pengertian. Kaum lelaki selalu bisa mendengarkan tanpa menghakimi dan memberikan empatinya pada perempuan tercintanya. Sikap lelaki yang lebih mudah memahami ini, karena lelaki selalu berusaha mengumpulkan fakta dari apa yang didengarnya.

sumber: p2t – perempuan.com